Selasa, 28 Desember 2010

PENGARUH FACEBOOK TERHADAP KECERDASAN ANAK !!!


PENGARUH FACEBOOK TERHADAP KECERDASAN ANAK !!!

Beberapa waktu lalu muncul laporan mengenai tanda-tanda orang kecanduan Facebook atau situs jejaring sosial lainnya, misalnya Anda mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status teman. Anda juga rajin membaca profil teman lebih dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan atau men-tag Anda di fotonya.

Laporan terbaru dari The Daily Mail menyebutkan, kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Hal ini memang
bertolak belakang dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring sosial, di mana pengguna diiming-imingi untuk dapat menemukan teman-teman lama atau berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi pada rekan Anda saat ini.

Suatu hubungan mulai menjadi kering ketika para individunya tak lagi menghadiri social gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer (atau ponsel). Ketika akhirnya berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena "berpisah" dari komputernya.

Si pengguna akhirnya tertarik ke dalam dunia artifisial. Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing yang baru ditemui di Facebook atau Friendster akan menemui kesulitan dalam berkomunikasi secara face-to-face. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan), demikian
menurut Dr Aric Sigman dalam The Biologist, jurnal yang dirilis oleh The Institute of Biology.

Pertemuan secara face-to-face memiliki pengaruh pada tubuh yang tidak terlihat ketika mengirim e-mail. Level hormon seperti oxytocin yang mendorong orang untuk berpelukan atau saling berinteraksi berubah, tergantung dekat atau tidaknya para pengguna. Beberapa gen, termasuk gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan dan respons terhadap stres, beraksi secara berbeda, tergantung pada seberapa sering interaksi sosial yang dilakukan seseorang dengan yang lain.

Menurutnya, media elektronik juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. "Salah satu perubahan yang paling sering dilontarkan dalam kebiasaan sehari-hari penduduk Inggris adalah pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari. Kurang dari dua dekade, jumlah orang yang mengatakan bahwa tidak ada orang yang dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting menjadi berlipat."

Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, Anda dapat mengalami cidera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer. Jika pada malam hari Anda masih sibuk mengomentari
status teman Anda, Anda juga kekurangan waktu tidur. Kehilangan waktu tidur dalam waktu lama dapat menyebabkan kantuk berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, dan depresi dari sistem kekebalan. Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer juga akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.

SUMBER        : http://hasratremaja.blogspot.com

PENGARUH MUSIK TERHADAP KECERDASAN ANAK

PENGARUH MUSIK TERHADAP KECERDASAN ANAK

Pengaruh musik pada kecerdasan anak, tidak hanya kecerdasan berpikir saja, namun juga kecerdasan emosi. Tapi yang pasti, orang tua perlu cermat memilih jenis musik bagaimana yang positif dampaknya dalam menstimulasi otak si kecil.
Musik yang dapat dipergunakan untuk pendidikan dan alat mempertajam kecerdasan manusia adalah musik yang mempunyai keseimbangan 3 unsur:

- Melody
- Ritme
- Timbre (tone colour)

Hasil penelitian Prof. Gordon Shaw dari Universitas California, Los Angeles, membagi sekelompok anak menjadi 3 kelompok:

- Belajar Musik
- Belajar Komputer
- Belajar Keterampilan

Ternyata kelompok pertama menunjukkan perkembangan yang dramatis, yaitu 35% lebih cerdas dari kelompok kedua maupun ketiga.

Usia 3-4 sampai 6 tahun adalah masa yang paling tepat untuk mulai belajar musik, karena masa ini adalah masa terbaik pada perkembangan pendengaran.



Music Wonderland Course

Apakah Music Wonderland itu?
Kaya di dalam musik serta rancangan kurikulum yang menarik untuk kursus ini dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak untuk belajar musik, membuat perkenalan pertama terhadap musik menjadi menarik dan menyenangkan. Kursus ini memadukan kedinamisan musik dengan aktivitas fisik dan mental yang menstimulasi indra-indra musik mereka dan menolong mempersiapkan mereka untuk berbagai macam variasi pendidikan musik di kemudian hari.

Apa keuntungan yang didapat anak anda dari Music Wonderland?
Mengembangkan/menumbuhkan minat anak terhadap musik, mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak, memperdalam apresiasi terhadap musik bagi anak, mendorong komunikasi terhadap sesama, memberikan dasar yang kuat dalam diri anak untuk dapat lebih mudah menguasai musik di masa depan.


KMA (Kursus Musik Anak-anak)

Metode belajar di KMA merupakan metode yang sangat efektif untuk diterapkan pada usia 4-5 tahun, dimana anak-anak dirangsang untuk mencintai musik, dan melalui kursus ini juga dikembangkan minat mereka untuk mempelajari musik, dengan cara bermain. Bermain merupakan dunia yang tidak dapat dipisahkan dari anak-anak.

Agar anak-anak bisa menikmati suasana learning by hearing, singing, playing and reading, maka pelajaran KMA setiap minggu dirancang seperti sebuah acara "REKREASI KE DUNIA MUSIK" dengan berbagai imajinasinya, sehingga perkenalan pertama terhadap musik menjadi menarik dan menyenangkan.

Sambil bermain, anak-anak akan memperoleh pengetahuan dasar musik secara bertahap, sehingga akhirnya dapat memainkan musik dengan penuh rasa percaya diri.


KMJ (Kursus Musik Junior)

Kurikulumnya dirancang untuk dapat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak untuk belajar musik dan disesuaikan dengan anak usia 6-8 tahun, dimana pada usia tersebut anak-anak cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap segala hal. Jika saat itu diimbangi dengan belajar musik, niscaya keingintahuannya tersalurkan sehingga kecerdasan dan kepekaannya meningkat. Rangsangan pada otot di ujung jari saat berlatih musik ikut memacu perkembangan otaknya.

Didalam kursus yang diajarkan dengan mudah dan menyenangkan ini, materi edukasi (buku-buku, kaset & CD) yang disusun sebagai materi pelajaran yang disesuaikan dengan kondisi psikologis anak-anak, dengan lagu-lagu seperti "Mari Ke Kebun Binatang", dll.

Mereka juga dibimbing untuk belajar bernyanyi dan melatih pendengaran, membuat aransemen serta membuat lagu. Pasti banyak manfaat yang diambil oleh putra-putri anda.


KGJ (Kursus Gitar Junior)

Untuk siswa berusia 7-10 tahun, dapat mengikuti Kursus Gitar Junior (KGJ) yang menggunakan gitar Yamaha tipe CS-40 berukuran junior (3/4 kali ukuran standart) dan tipe CGS-102 (1/2 kali ukuran standar) untuk memudahkan anak-anak memegang dan memainkannya. Metodenya efektif dan efisien dengan sistem belajar group lesson yang terdiri dari 3-4 anak tiap groupnya. Sedangkan bagi yang berusia di atas 10 tahun, dapat mengikuti Guitar Course dengan memilih kelas group atau privat.

SUMBER        : http://id-id.facebook.com/note.php?note_id=114663081910097

PERGAULAN BEBAS

PERGAULAN BEBAS

Pergaulan bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam, dan lain-lain. Memang istilah ini diadaptasi dari budaya barat dimana orang bebas untuk melakukan hal-hal diatas tanpa takut menyalahi norma-norma yang ada dalam masyarakat. Berbeda dengan budaya timur yang menganggap semua itu adalah hal tabu sehingga sering kali kita mendengar ungkapan “jauhi pergaulan bebas”.
Sebenarnya makna pergaulan bebas tidak sebatas itu. Saya jadi ingat sewaktu masih kecil, sekitar umur 12 tahun. Pada suatu malam kami sekeluarga makan diluar. Kebetulan di restoran itu ada satu keluarga ekspatriat yang juga ingin bermakan malam bersama. Pada waktu itu saya baru mengenal bahasa inggris. Saya mendengar dengan cermat percakapan yang sedang berlangsung di meja para ekspatriat tersebut. Salah satu dari mereka masih seumuran saya dan dia memanggil ayahnya dengan kata “you“. “Loh, bukankah you itu artinya kau atau kamu atau anda. Koq sangat tidak sopan betul anak ini?”, begitu pikir saya saat itu.
Saya langsung menanyakan hal ini kepada ayah saya. Dan katanya orang bule memang begitu, menyebut lawan bicara kalau tidak pake “you” ya pake nama. Setelah beranjak dewasa dan sering menonton film-film barat, saya juga sering memperhatikan di film-film itu ada percakapan antara anak-anak dan orang dewasa dengan kasus yang sama. Kadang-kadang stasiun televisi sampai mengganti kata “you” dengan kata “ayah” misalnya, atau “paman” untuk menyesuaikan dengan budaya kita.
Kasus diatas merupakan salah satu bentuk dari pergaulan bebas dimana usia bukanlah menjadi pembatas. Seperti pada film “Pay It Forward”, Trevor (Haley Joel Osment) memanggil gurunya Mr. Simonet (Kevin Spacey). Tapi di luar jam sekolah dia memanggilnya Eugene. Menurut saya ini adalah sesuatu yang positif untuk membangun hubungan yang akrab dan baik. Tanpa adanya batasan usia sehingga yang muda tidak sungkan dengan yang lebih tua dan yang tua tidak perlu jaim dengan yang muda.

Menelisik dari pengertian pergaulan bebas diatas tersebut, maka berbagai hal prilaku masyarakat yang dapat digolongkan sering melakukan tindakan-tindakan seperti itu, mungkin sering pula kita lihat dalam pemberitaan media massa.

Seperti baru-baru ini ada pemberitaan media televisi tentang akibat pergaulan bebas, dimana pada pemberitaan itu disebutkan bahwa telah terjadi kehebohan di SMA Negeri 12 Surabaya, Jawa Timur pada bulan Juli lalu.

Kehebohan itu sendiri terjadi karena disekolah tersebut ditemukan sesosok jasad bayi laki-laki yang telah membusuk dan dibungkus didalam sebuah kardus.

Dari hasil identifikasi, penyebab awal kematian bayi diduga karena dibunuh. Hal itu terlihat karena pada leher bayi malang itu ditemukan bekas jeratan kabel.

Setelah memeriksa sejumlah saksi dan barang bukti, aparat Polrestabes Surabaya menangkap sebut Bunga. Siswi SMA 12 tersebut diduga membunuh bayinya sendiri. "Dia mengakui tanpa ada kesulitan bagi kami," tutur Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Anom Wibowo.

Bunga lantas ditetapkan sebagai tersangka kasus ini. Untuk mengembangkan penyelidikan, polisi menggeledah seluruh isi rumah Bunga di kawasan Manukan Lor guna mencari barang bukti tambahan. Tindakan polisi ini membuat kaget Jumaiyah, ibu Bunga. Dia pun histeris melihat kedatangan polisi. Jumaiyah tidak menyangka putrinya sebagai pelaku pembunuhan.

Gambaran pemberitaan media massa diatas mungkin adalah hanya secuil dampak dari pergaulan bebas yang dewasa ini semakin tidak terbendung lagi.

Hal lain yang merujuk Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya daya tubuh pada usia remaja. Dari data ini juga bisa ditarik garis benang merah, bahwa mungkin salah satu faktor penyebab tingginya jumlah penderita HIV/AIDS pada remaja adalah karena faktor pergaulan bebas.

Apa sebenarnya faktor membuat orang untuk melakukan pergaulan bebas itu sendiri? Menurut Dr.Soares: Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).

Bahkan Soares juga menyatakan pendapatnya tentang pergaulan bahwa itu merupakan HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskrriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermsayarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.

Sumber            : http://wordpress.com

NARKOBA PENGHANCUR HIDUP MANUSIA


NARKOBA PENGHANCUR HIDUP MANUSIA

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.

sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak didengung-dengungkan.

Sebab, penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan bagi keluarga, masyarakat, dan masa depan bangsa.

Bahaya penyalahgunaan narkoba bagi tubuh manusia

Secara umum semua jenis narkoba jika disalahgunakan akan memberikan empat dampak sebagai berikut:
  1. Depresan
    Pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri.
  2. Halusinogen
    Pemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada).
  3. Stimulan
    Mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak sehingga pemakai merasa lebih bertenaga untuk sementara waktu. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas normal, lama-lama saraf-sarafnya akan rusak dan bisa mengakibatkan kematian.
  4. Adiktif
    Pemakai akan merasa ketagihan sehingga akan melakukan berbagai cara agar terus bisa mengonsumsinya. Jika pemakai tidak bisa mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada kondisi kritis (sakaw).

 

Perilaku pemakai untuk mendapatkan narkoba

  • Melakukan berbagai cara untuk mendapatkan narkoba secara terus-menerus
  • Pemakai yang sudah berada pada tahap kecanduan akan melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkan narkoba kembali. Misalnya, pelajar bisa menggunakan uang sekolahnya untuk membeli narkoba jika sudah tidak mempunyai persediaan uang.
  • Bahkan, mereka bisa mencuri uang dari orangtua, teman, atau tetangga. Hal tersebut tentu akan mengganggu stabilitas sosial.
  • Dengan kondisi tubuh yang rusak, mustahil bagi pemakai untuk belajar, bekerja, berkarya, atau melakukan hal-hal positif lainnya

Jenis

  • Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.
Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
  • Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).

SUMBER        : http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba






KEMISKINAN MENTAL


KEMISKINAN MENTAL

Beberapa bulan terakhir ini, kita semua tak lepas dari wacana kebangkitan bangsa Indonesia. Para politisi, pengusaha, cendekiawan, agamawan, akademisi, mahasiswa, dan hampir semua kalangan, dengan bersemangat membicarakan bagaimana membangkitkan kembali bangsa yang besar ini. Siapa yang harus memulai bekerja keras membangkitkan Indonesia kembali? Para pemimpin? Atau “mereka” di luar sana? Atau justru harus dimulai dari diri kita sendiri?

Pada 2400 tahun yang lalu, berlaku prinsip kill or to be killed, membunuh atau dibunuh. Supaya survive maka harus berperang membunuh musuh. Filosofi survival zaman kehidupan Sun Tzu ini, sesungguhnya masih ada relevansinya! Tentu saja, relevansinya bukan pada membunuh orang lain. Dalam konteks bangsa ini, peperangan sesungguhnya tidak terjadi “di luar sana”, melainkan perang terjadi “di dalam diri kita”. Artinya, kita harus berperang melawan kemiskinan mental yang sekian lama telah membelenggu diri kita.
Apa itu kemiskinan mental? Kemiskinan mental adalah sebuah kondisi mental kejiwaan atau orientasi hidup seseorang yang dipenuhi oleh kebiasaan-kebiasaan negatif, yang sifatnya sangat menghambat kemajuan. Contohnya; malas, pesimistik, prasangka buruk, suka menyalahkan pihak lain, dan iri pada keberhasilan orang lain. Mental miskin juga ditunjukkan dari perilaku yang tidak disiplin, tidak punya kepercayaan diri, tidak bertanggung jawab, tidak jujur, tidak mau belajar, tidak mau memperbaiki diri, dan tidak punya visi ke depan. Inilah peperangan yang harus kita menangkan saat ini.
Bayangkan! Seandainya setiap dari kita, mulai saat ini, detik ini juga, satu demi satu tergerak untuk mengalahkan mental miskin. Berjuang memenangkan medan pertempuran menuju kepada kekayaan mental. Yaitu mental yang penuh rasa tanggung jawab, disiplin, kerja keras, percaya diri, berkemauan untuk selalu belajar, pantang berputus asa, dan memiliki visi ke depan.
Jika kita semua memiliki kekayaan mental, pasti kita akan survive dalam kehidupan yang makin kompetitif. Peluang kita untuk meraih cita-cita akan semakin besar. Dan kita bisa memandang masa depan kita dengan lebih optimistik.
Bukan tidak mustahil, berangkat dari kebangkitan mental diri kita masing-masing, maka kita telah ikut ambil bagian dalam membangkitkan kembali kejayaan negeri tercinta ini. Jadi jelas jawabnya, jika ingin Indonesia berdiri tegak sama terhormatnya dengan bangsa lain, kita semua harus memulainya dari diri kita masing-masing.

Beberapa hari yang lalu, penulis melihat kantor-kantor kecamatan di Balikpapan ramai dikunjungi orang. Bukan puluhan atau ratusan, tapi mungkin dalam hitungan ribuan. Semuanya mengantri dengan sabar untuk mendapatkan giliran berfoto. Tidak ada yang aneh dengan kegiatan tersebut. Namun penulis cukup terhenyak ketika mengetahui, mereka berfoto untuk memperoleh kartu Keluarga Miskin (Gakin).
Yang cukup mengherankan, mayoritas di antaranya bisa dikatakan dalam usia produktif, bahkan ada yang memiliki kalung emas (mungkin imitasi?), motor (pinjaman?), hand phone, dan lain sebagainya. Salah seorang pengantri yang sempat penulis sambangi mengatakan, dengan kartu Gakin mereka bisa memperoleh fasilitas kesehatan, pendidikan gratis plus santunan lainnya. (Walaupun dengan label Keluarga Miskin).
Patut kita hargai itikad pemerintah kota Balikpapan untuk memberikan keringanan kepada warganya. Dengan jumlah penduduk mencapai 500.000-an, hampir 10% di antaranya berada dibawah garis kemiskinan. Wajar jika pemerintah memberikan fasilitas penunjang yang mempermudah mereka menjalani kehidupan di Balikpapan. Namun, ibarat memberikan umpan tanpa kail, bukankah sia-sia belaka?
Miskin Mental
Memberi memang perbuatan yang mulia. Agama kita pun memberikan tempat terhormat pada para pemberi atau penderma. ”Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah,” kata Rasul. Banyak orang yang menjadikan sedekah atau derma sebagai jimat keberuntungan atau pesugihan yang diridhoi Allah SWT. Mereka percaya, dengan sedekah itulah jabatan dan kekayaannya terjaga.
Maka, kita pun bisa melihat, para politisi ataupun pejabat membuka pintu rumahnya untuk membagi-bagikan amplop uang pada orang-orang miskin. Lalu orang-orang pun berkerumun menyerbu rumahnya, dan menyebutnya dermawan. Orang-orang itupun berdesakan, saling dorong, bahkan ada yang tewas hanya untuk amplop yang isinya tak seberapa.
Kita kadang menikmati kerumunan seperti itu. Saat pembagian zakat fitrah, dan hewan kurban, kita melihat kerumunan orang yang memamerkan pakaian terburuknya, ekspresi wajah memelas, juga dengan tangan-tangan menengadah. Hal yang sama pun terlihat pada kerumunan warga yang menanti giliran berfoto untuk mendapatkan kartu Gakin tersebut.
Penulis menilai, kebanyakan mereka yang berdesakan itu tak hanya miskin materi, namun juga miskin mental. Kemiskinan jenis ini jauh lebih parah, karena sebanyak apapun harta yang dimiliki, ia tetap merasa miskin. Kemiskinan mental seperti itu bukan lagi hanya pada pribadi-pribadi, melainkan telah terakumulasi memasyarakat, membudaya bahkan menjadi prilaku negara.
Advokasi Mental
Melambungnya harga-harga di pasaran memang membanting kehidupan orang bawah. Wajar bila mereka layak mendapat ”kompensasi”. Yang menjadi soal, dalam wujud apa kompensasi itu diberikan. Akan lebih produktif jika diberikan dalam bentuk modal usaha ataupun training (pelatihan) usaha mandiri. Prioritasnya terletak pada advokasi mental. Tujuannya adalah membentuk pribadi-pribadi kuat, tahan banting, dan mampu menaklukkan kemiskinan.
Untuk hal ini, pemerintah Balikpapan perlu memberikan shock therapy kepada warga miskin tersebut. Di antaranya dengan mendata ulang warga yang betul-betul berada di garis kemiskinan, dan menjerat secara hukum warga yang pura-pura miskin. Jadi secara psikologis, tinggal bagaimana individu-individu tersebut menyikapi kemiskinannya, apakah bangga menjadi Gakin ataukah malu.
Kedermawanan adalah hal yang baik. Namun bentuk kedermawanan yang tidak tepat justru dapat menimbulkan akibat panjang. Antri mengular untuk menjadi warga miskin, atau berdemo jika namanya dicoret sebagai Gakin.
Konstitusi kita memang mengamanatkan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Kenyataannya ”kemiskinan dan keterlantaranlah” yang dipelihara oleh negara. Bahkan wakil rakyat dan rakyat sama-sama merasa pantas menjadi warga miskin. Miskin materi jelas obatnya, namun miskin mental belum ada obatnya. Kapan bangsa ini bisa bangkit?

Sumber            : http://www.pembelajar.com/perang-dengan-kemiskinan-mental
                         http://idcfm.com/berita/menu-berita/artikel-lepas/963-mengentaskan-kemiskinan-mental.html

KECEWA DENGAN MAHASISWA KITA

KECEWA DENGAN MAHASISWA KITA

Hampir setiap hari, stasiun-stasiun TV kita menayangkan kerusuhan di tiga kampus sekaligus. Para mahasiswa di Medan, Jogja, dan Ambon rusuh, bentrok fisik.
Wajah kampus sebagai ranah rasio dan keilmuan tak ubahnya lapangan tempur untuk saling unjuk kekuatan. Lengkaplah sudah kebobrokan wajah kampus-kampus kita. Di tingkat internasional peringkat perguruan tinggi kita sudah rendah, bahkan ada banyak yang tidak dapat nomor.
Hal ini ditambah lagi dengan maraknya adu fisik antar mahasiswa. Bukannya adu intelektual tapi malah adu fisik untuk menentukan siapa yang terkuat. Logikanya kalau para mahasiswanya yang notabene cerdas intelektualnya masih main kekerasan untuk menyelesaikan persoalan, maka apalagi masyarakat awam yang rendah tingkat pendidikannya.
Belum lagi persoalan rendahnya kualitas SDM anak bangsa. Berdasarkan laporan UNDP melalui program HDI (Human Development Index), pada tahun 2006 Indonesia berada di peringkat 108 dari 175 negara. Jauh lebih rendah dari Singapura (25), Brunei (34), Malaysia (61), Thailand (74), dan Filipina (84).
Persoalannya, bagaimana dengan para siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi? Akankah terulang kekerasan-kekerasan yang telah dilakukan senior-senior mereka di kampus? Padahal sebelum masuk kampus saja sudah banyak anak-anak sekolah menengah yang berpengalaman dalam tawuran.
Okelah, kita bisa sebut mahasiswa sebagai agent of change. Tetapi apanya yang berubah kalau di luar dan di dalam sama-sama adu otot. Di luar adu otot dengan aparat ketika demo dan di dalam adu otot sesama mahasiswa.
Kita mengakui kondisi kampus-kampus memang sedang compang-camping. Namun lebih memilukan lagi kalau kita malah menambah kerusakan itu atau kurang peduli untuk turut memperbaikinya.
Bak pepatah, janganlah jatuh ke lubang yang sama dua kali. Kata orang, hanya keledai dengan kedunguannya saja yang jatuh dua kali di lubang yang sama. Tapi di negeri ini, mahasiswa kita telah jatuh ke sana berulang kali. Lalu apa bedanya dengan keledai? Perhatikan bung!   
Aksi anarkis yang dilakukan mahasiswa menuntut penuntasan skandal Bank Century kembali terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan Kamis (4/2). Ratusan mahasiswa Universitas Sultan Alauddin Makassar berunjuk rasa dengan merusak fasilitas publik yang berada di sekitar Jalan Sultan Alauddin.
Pos polisi yang berada di perempatan Jalan Pettarani dan Sultan Alauddin yang berada di dekat kampus juga menjadi sasaran pengrusakan.Selain memecahkan kaca-kaca,mereka juga menghancurkan perabotan di pos polisi.
Mahasiswa yang saat itu sedang berunjuk rasa dibubarkan aparat kepolisian karena memblokade badan jalan, hingga bentrokan terjadi.Dua mahasiswa ditangkap aparat kepolisian dari peristiwa itu.

MENDIKNAS MINTA MAHASISWA TIDAK ANARKIS

"Demo boleh saja untuk menyampaikan aspirasi,tapi jangan sampai anarkis. Justru akan sangat dihargai jika aspirasi mahasiswa itu dengan menggunakan intelektual, pemikiran,dan gagasan yang lebih baik,"katanya.Menurutnya, jika anarkis memasuki ranah demokrasi, maka akan menjadikan seseorang atau kelompok cenderung bersikap tirani.

demonstrasi yang anarkis seharusnya tidak terjadi karena dalam negara demokrasi harus ada kesamaan dan kesetaraan.
siapa pun tidak boleh melakukan tindakan  anarkis, termasuk mahasiswa dan aparat.
Mendiknas juga mengemukakan, tidak adil jika hanya aparat yang diminta tidak anarkis, sementara mahasiswa dan masyarakat justru anarkis.  Sikap anarkis ini sangat terkait dengan pendidikan karakter, etika dan moral bangsa yang ditinggalkan akhir-akhir ini.
"Demo boleh saja untuk menyampaikan aspirasi, tapi jangan sampai anarkis. Justru akan sangat dihargai jika aspirasi mahasiswa itu dengan menggunakan intelektual, pemikiran dan gagasan yang lebih baik


Sumber:id.news.yahoo.com |
             http://idcfm.com/home/54-artikel-lepas-2/966-perhatikan-mahasiswa-kita.html

KEBANGKITAN SANG GARUDA INDONESIA

Kita semua sudah mengetahui sejak bergulirnya piala aff ini bagaimana permainan sepak bola Indonesia terlihat lebih maju dan para supporter yang sudah lama haus dari pada melihat tim kebanggaanya itu mengangkat trofi juara sekarang semakin mendekati harapannya terserbut Meski berat, Menpora Andi Mallarangeng menganggap Indonesia masih berpeluang menjuarai AFF Suzuki Cup. Walau begitu, Menpora Malaysia Ahmad Shabery, juga tak mau kalah yakin.

Malaysia mengantongi kemenangan telak 3-0 dari final pertama yang berlangsung di kandang sendiri. 'Harimau Malaya' tinggal butuh hasil seri di final kedua di Jakarta, 29 Desember.

Tugas berat menanti Indonesia di mana pasukan arahan Alfred Riedl itu harus menang dengan selisih empat gol atau lebih.

"Ini kan masih ada leg 2, kita akan berusaha memenangkan pertandingan," kata Andi dalam jumpa pers bersama Shabery di kantornya di Senayan, Selasa (28/12).

"Kalau pada leg 1 kita kalah 0-3, kami ingin juara jadi harus menang 4-0 atau 5-1 seperti babak penyisihan. Kami sadar itu tidak mudah, tapi bola itu bundar," lugas dia.

Komentar Andi mendapat balasan yang sama optimistisnya dari Shabery. Apalagi, Malaysia sedang berada di atas angin berkat keunggulan tiga gol di Bukit Jalil.

"Malaysia tidak mau kalah. Kalau lihat taktiknya, momentumnya Malaysia sedang baik. Jadi Malaysia menang juga," balas Shabery.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Ahmad Shabery mengaku menyesalkan terjadinya insiden laser di final pertama AFF Suzuki Cup 2010. Ia meminta pelakunya dicari.

Di final pertama di Stadion Bukit Jalil, beberapa kali sorotan sinar laser berwarna hijau menerpa wajah pemain-pemain Indonesia. Oleh beberapa pihak, sorotan laser ini dianggap sebagai biang keladi kekalahan 0-3 Indonesia.

"Itu perkara yang amat sangat disesali. Saya minta agar itu diambil tindakan," ujar Shabery dalam jumpa pers bersama Menpora Indonesia Andi Mallarangeng di kantor Menpora di Senayan, Jakarta, Selasa (28/12/2010).

"Tindakan harus diambil, pelakuknya dicari. Itu perkara yang tidak memenuhi semangat olah raga," timpal Shabery.

Shabery kemudian mengungkapkan kalau para pemainnya juga sudah mendapat serangan laser saat berjumpa Indonesia di pertandingan pertama Grup A. Tapi pihaknya memilih tidak memprotes hal itu.
"Di Malaysia, ada isu laser yang katanya bermula di Jakarta. Saya melihat itu di Youtube, di tayangan resmi AFF. Penjaga gawang Malaysia disinar laser. Cuma kami tidak melakukan protes apa-apa, karena kami lihat Indonesia bermain lebih baik walaupun petasan juga ada di Jakarta," timpal Shabery.
"Tidak benar kalau Malaysia menggunakan berbagai cara untuk memenangi pertandingan. Malaysia akan menunjukkan kualitas yang terbaik, apa yang dilakukan suporter di luar kemampuan kami memamntau, tetapi kami tidak mendukungnya," pungkas Shabery.

Sumber            : www.detik.com

BACK TO NATURE

BACK TO NATURE
Obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses/ diekstrak sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam prosesnya tidak menggunakan zat kimia. Misalnya jamu, obat tolak angina cair, dsb. Seperti kita ketahui obat herbal dapat menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang minim karena dibuat dari bahan-bahan yang alami, tidak seperti obat-obat sintetis yang dapat memberikan efek samping baik secara langsung maupun setelah waktu yang lama.
Sedangkan definisi pengobatan herbal (herbalism) adalah pengobatan tradisional atau pengobatan rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian tumbuhan-tumbuhan dan ekstrak tumbuhan. Herbalism juga dikenal sebagai pengobatan berkenaan dengan penggunaan tumbuhan untuk pengobatan, medis secara herbal, obat herbal, herbology, dan phytotherapy. Kadang-kadang lingkup dari obat bahan tumbuhan yang dipergunakan diperluas termasuk produk-produk jamur dan lebah, mineral-mineral, kulit/kerang-kulit/kerang danbagianbinatangtertentu.

Pengobatan herbal atau herbalism telah dipraktikkan sejak dulu. Pada zaman Rasulullah SAW, beliau menggunakan obat-obat herbal seperti habbatusaudah untuk mengobati beberapa penyakit. Keampuhan obat herbal memang tidak diragukan lagi, sejak dulu hingga pada zaman yang sangat moderen seperti sekarang ini. Obat herbal saat ini telah diproduksi mengikuti perkembangan zaman sehingga lebih mudah untuk dikonsumsi.

Manfaat herbal sudah banyak dikenal orang. Herbal identik dengan menyehatkan, alamiah, tanpa efek samping dll. Berikut kami kutipkan manfaat : 15 Herbal yang Luar Biasa Ajaib

Disadari atau tidak, pola konsumsi harian yang kita lakukan akan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh. Subhanallah ternyata dari beberapa jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi tubuh ternyata Allah memberikan kandungan khasiat yang luar biasa, baik sebagai suplemen tubuh, maupun sebagai obat herbal.

Menurut dr. Amarullah Siregar, DiHom., DNMed., M.Sc, PhD., Obat herbal memiliki kemampuan memperbaiki keseluruhan sistem tubuh. Hal ini disebabkan kemampuan kerja obat herbal dalam lingkup sel dan molekuler. Sementara obat kimia hanya memperbaiki beberapa fungsi sistem tubuh

 

Tanaman Adas (Foeniculum vul-gare Mill.) adalah tanaman herba tahunan dari familii Umbelliferae dan genus Foeniculum. Tanaman ini berasal dari Eropa Selatan dan daerah Mediterania, yang ke-mudian menyebar cukup luas di berbagai negara seperti Cina, Meksiko, India, Itali, Indian, dan termasuk negara Indonesia. Genus Foeniculum mempunyai tiga spesies yaitu F. vulgare (adas), F. azoricum (adas bunga di-gunakan sebagai sayuran) dan F. dulce (adas manis digunakan juga sebagai sayuran). F. vulgare mempunyai sub spesies yaitu F. fulgare var. dulce dan F. vulgare var. vulgare. Di Indonesia dikenal dua jenis adas yang termasuk ke dalam famili Umbelliferae, yaitu adas (F. vulgare Mill.) dan adas sowa (Anetum graveolens Linn.) Kedua jenis ini telah banyak dibudidayakan di Indonesia, ter-utama adas (F. vulgare Mill.) Sedangkan A. graveolens Linn lebih banyak dibudidayakan di daerah dataran rendah dan daunnya dimakan sebagai lalap.

Selain sebagai bumbu masak, tanaman adas mempunyai banyak kegunaan mulai dari akar, daun, batang dan bijinya. Daun adas digunakan sebagai di-uretik (pelancar air seni) dan me-macu pengeluaran keringat. Akar-nya berkhasiat sebagai obat batuk, pencuci perut dan sakit perut se-habis melahirkan. Tanaman muda digunakan juga sebagai obat gang-guan saluran pernapasan dan dari ekstrak buah adas dapat digunakan untuk mengobati mulas.



Mengingat kegunaannya sebagai tanaman obat, maka tanaman adas merupakan salah satu tanaman yang mempunyai peranan penting dalam industri obat tradisional di Indone-sia. Hal ini dapat dilihat dari laju permintaan dalam negeri terhadap simplisia adas yang terus mening-kat. Pada tahun 1984 pemakai- an adas sebesar 10.498 ton/tahun, pada tahun 1993 meningkat menjadi 321.520 ton/tahun. Laju permintaan yang tinggi ini tidak diimbangi dengan budidaya secara intensif se-hingga negara Indonesia mengimpor adas pada tahun 2000 sebesar 3.000 ton dari negara India, Mesir dan Iran, karena produksi lokal hanya berkisar 300 ton/tahun.

Melihat kegunaannya yang beragam dan kebutuhan dalam negeri yang belum terpenuhi maka tanaman ini cukup potensi untuk dikembangkan. Untuk mendukung pengembangan tanaman adas perlu di-ketahui informasi tentang tanaman adas mulai dari kegunaan, syarat tumbuh, penanganan benih dan teknik budidayanya.


AYO BERKOPERASI

NAMA            : SYAFIQRI RIZALDI
KELAS            : 2EB08
NPM               : 24209240


AYO BERKOPERASI ! ! !

Masyarakat sekarang ini sepertinya sudah tidak lagi percaya akan kemajuan berkoperasi  yang terlihat sedikit sekali yang peduli terhadap koperasi maka dari itu kementrian koperasi Indonesia mulai menyerukan kembali kepada masyarakat untuk melakukan gerakan koperasi yang nyaman,aman,terkendali,efektif serta efisien. Pada hakikatnya iklan layanan tentang koperasi tersebut menginginkan masyarkat untuk menumbuhkan kembali rasa kepercayaan terhadap koperasi. Dari pelajaran sejarah Koperasi telah diketahui bahwa para perintis Koperasi Rochdale (th.1844) merupakan contoh Koperasi pertama kali yang berjasa memberikan ilham kepada orangorang yang terbatas kemampuan ekonominya. Deberbagai-bagai negeri hampir diseluruh dunia, orang-orang yang terbatas kemampuan ekonominya seperti petani-petani kecil, pedagang kecil, nelayan, pengusaha kecil, pengrajin dan para pemakai (konsumen), telah meniru jalan yang ditempuh oleh pelopor Rochdale itu, sehingga mereka dengan usaha yang tekun disertai kesetia-kawanan berhasil mencapai tujuan-tujuan ekonomi mereka. Dengan cara
itu mereka tidak lagi banyak tergantung kepada perseroan-perseroan besar atau kaum pelepas uang yang mencari keuntungan yang sebesar-besarnya bagi diri mereka sendiri. Bahkan dalam banyak hal mereka tidak lagi membebani Pemerintah dengan urusan-urusan yang kini telah dapat mereka selesaikan sendiri. Petani-petani kecil menyatukan diri dalam Koperasi untuk menjual bersama hasil-hasil pertanian mereka dan membeli bersama-sama kebutuhankebutuhan bagi kelangsungan usaha tani mereka pula. Sekelompok kaum konsumen (pemakai) bersama-sama membnagun Koperasi untuk menyelenggarakan toko bersama untuk tempat mereka membeli kebutuhan rumah tangga sehari-hari mereka. Dengan singkat Koperasi memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi semua orang untuk ikut menyatukan usahausahanya secara bersam-sama atas dasar ketentuan-ketentuan yangmeeka ambil dan putuskan bersama. Sekarang timbul pertanyaan mengapa untuk menyatukan usaha bersama harus dipilih bentuk usaha Koperasi ? Mengapa tidak memilih bentuk usaha lain seperti CV, Firma atau Perseroan Terbatas ? untuk menjawab pertanyaan ini maka disini sampailah kita pada suatu persoalan mengapa kita berkoperasi ? Adakah dasar-dasar atau alasan yang membenarkan atau memberikan manfaat kepada kita untuk berkoperasi ? pertanyaan-pertanyaan ini perlu mendapatkan jawaban dari kita agar kita mempunyai dasar-dasar alasan yang kuat serta logis rasional atas apa yang kita lakukan dengan membangun Koperasi. Ada dua dasar atau alasan mengapa kita membangun Koperasi yakni : alasan yuridis dan kedua alasan ekonomis. Alasan yuridis ialah alasan yang berpangkal pada dasar hukum menjamin kita untuk dapat mendirikan dab melakukan usaha-usaha bersama dalam wadah Koperasi. Jadi dengan kata lain berdasarkan undang-undang atau ketentuan yang
ada kita dijamin kebebasan kita untuk membangun Koperasi.

Berkoperasi memberikan atau meningkatkan pelayanan/jasa-jasa kepada anggota.
Salah satu tujuan utama Koperasi ialah memberikan pelayanan bersama atau jasa-jasa bagi para anggota. Jasa-jasa ini ialah jasa-jasa yang sebelumnya tidak pernah diperoleh. Jika kita ambil contoh diatas maka sebelum bersatu dalam Koperasi para petani belum pernah mengalami pelayanan pembelian pupuk secara bersama-sama, bahkan dengan melalui Koperasi pupuk dapat diterima oleh petani dipematang sawah. Disini petani tak perlu bersusah payah pergi kekota mencari pupuk dengan harga jual mahal. Dengan penjualan melalui Koperasi juga Koperasi menikmati jasa Koperasi karena Koperasi dapat menjualnya dengan harga yang lebih tinggi, juga melalui Koperasi petani tak perlu bersusah payah memikul hasil pertanaiannya melainkan dengan jasa-jasa usaha-usaha Koperasi sayur-mayur itu dalam jumlah besar dapat diangkut sekaligus ke kota. Semua jasa-jasa pelayanan ini dicapai berkat bersatunya petani dalam Koperasi tadi. Contoh lain misalnya Koperasi Simpan Pinjam. Koperasi ini dapat memberikan pinjaman kepada
anggotanya dengan bunga pinjaman yang lebih rendah dibandingkan dengan bunga pinjaman yang dipungut oleh pelepas uang atau lintah darat. Selain itu lazimnya Koperasi simpan pinjam dapat memberikan pelayanan tambahan (extra) bagi peminjam uang yakni saran-saran bagaimanakah menggunakanuang dengan sehemathematnyadan untuk tujuan-tujuan yang berguna dan produktif. Jadi membangun Koperasi sangat praktis dan memberikan pelayanan tambahan bagi para anggota dari sebelumnya.

Berkoperasi membuka kesempatan bagi orang yang terbatas kemampuan ekonominya
ikut bergabung dalam badan usaha. Untuk masuk badan usaha perseroan atau firma orang harus mempunyai modal yang cukup besar, karena usaha ini biasanya dilakukan oleh orang-orang tertentu yang jumlahnya ditentukan terbatas oleh kemampuan modal untuk mencapai laba sebesar-besarnya. Sebaliknya dalam Koperasi bagi orang-orang yang hanya sekedar mempunyai uang beberapa rupiah saja asal memenuhi ketentuan jumlah uang simpanan pokok ia langsung dapat menyetorkannya untuk pembayaran simpanan pokok itu dan langsung ia menjadi anggota Koperasi dengan hak-hak yang sama dengan anggota-anggota lainnya. Tentu saja kemudian ia harus pula mentaati ketentuan yang sudah ditentukan dalam rapat anggota Koperasi itu. Misalnya memenuhi kewajiban membayar uang simpanan wajib tiap bulan dan seterusnya. Orang yang bermodal kecil inipun dengan sendirinya dapat diangkat harag diri pribadinya karena sekarang ia ikut serta memiliki perkumpulan Koperasi dan ia berhak ikut serta menentukan jalannya Koperasi bersam-sama dengan anggota-anggota yang lain dalam rapat anggota. Bagi orang-orang yang praktis baginya untuk ikut aktif dalam kegiatan ekonomi bersama-sama dengan teman-teman atau orang-orang yang senasib dalam hidupnya. Turut sertanya orang-orang yang terbatas kemampuan ekonominya dalam badan-badan usaha Koperasi akan menyertakan golongan masyarakat ini ikut serta aktif dalam pembangunan
ekonomi neheri.

Nah jadi kita sekarang sudah tahu kan apa saja keuntungan dan maanfaat koperasi ayo tunggu apalagi mari kita berkoperasi ! ! !


Sumber            : www.smecda.com